PURWOKERTO - Wacana pembangunan gedung dewan baru
saat ini mulai santer lagi. Bahkan dewan memiliki beberapa pilihan
lokasi, mau di kawasan Kota Satelit atau Gunung Tugel.
Pengamat Tata Ruang Kota Ir Sunardi MT mengatakan, wacana pembangunan
gedung baru sudah muncul sejak Ketua Dewan masih dijabat oleh Suherman.
Bahkan dewan saat itu sudah sempat kunjungan kerja (kunja) ke Bekasi.
Sunardi yang saat itu dimintai pendapatnya, mengusulkan agar
pembangunan gedung dewan sebaiknya tidak di dalam kota Purwokerto. Gedung dewan sebaiknya dibangun di kota yang direncanakan sebagai
ibukota kabupaten yang baru (setelah ada pemekaan). "Karena waktu itu memang isu pemekaran belum kuat, maka masalah
pembangunan gedung dewan pun sepi kembali. Dan muncul kembali sekarang
ini," lanjutnya.
Dengan munculnya lagi wacana pemekaran, Sunardi meminta dewan harus
bijak melihat kebutuhan pembangunan gedung dewan baru. Termasuk
penentuan lokasi.
Dikatakan, sebaiknya gedung dewan baru mengacu pada amanah Perda
Banyumas tentang RPJPD Kabupaten Banyumas. Antara lain mengamanatkan
akan ada pemekaran. Dengan demikian, seharusnya gedung baru dibangun di
ibu kota kabupaten yang baru.
"Bila Pemkab memaksakan diri membangun gedung dewan di dalam kota
Purwokerto, itu tidak sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bila amanah RPJPD Kabupaten Banyumas
direalisasi, maka akan ada Pemkab Banyumas dan Pemkot Purwokerto.
Sehingga tidak lucu jika gedung dewan Kabupaten Banyumas berada di dalam
wilayah Pemkot Purwokerto.
Sementara alternatif lokasi yang ada saat
ini, di Gunung Tugel atau di Kota Satelit. Yang keduanya masih dalam
kota Purwokerto. "Maka, jangan memikirkan dulu masalah pembangunan
gedung dewan Kabupaten Banyumas sampai benar-benar ada realisasi
pemekaran. Ibu kota Kabupaten Banyumas (yang baru) mau di mana, dan
disitulah dibangun gedung dewan yang baru dan juga gedung kantor Pemkab
Banyumas," terangnya. (azz/sus)
Radar Banyumas, Sabtu Legi 13 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar