Ruang Salon akan diganti dengan nama Sasono Joko Kaiman
Ruang salon yang menyatu dengan Rumah Dinas Bupati
Banyumas yang biasa digunakan untuk penerimaan tamu Bupati, Rapat
Kordinasi, dan berbagai kegiatan lainnya akan diganti namanya menjadi
Sasono Joko Kaiman, demikian salah satu hasil kesepakatan sarasehan
Bupati dan Wakil Bupati Banyumas dengan tokoh agama dan budayawan
Banyumas seperti KH. Taefur Arofat M.Mpdi, Drs.H. Achmad Kifini, Ir.
Sunardi MT, Drs. Bambang Widodo, M.Par, Drs. Hadi Wijaya, Titoet Edi
Purwanto, Ki.H. Daulat Darmo Carito dan Suwardi.sarasehan dilaksanakan
pada Senin ( 16/3) kemarin turut hadir Asekbang dan Kesra, Kepala Dinas
Pemuda dan Olah Raga dan beberapa pejabat dilingkungan Diporabudpar dan
lingkungan Setda.
Mengawali sarasehan Bupati Achmad Husein menyampaikan,
nama ruang salon yang sejarahnya tidak banyak yang tahu dan terkadang
membingungkan para undangan karena terkesan sebagai ruang rias perlu ada
identitas nama yang lebih memudahkan " Kadang banyak orang yang
bingung mencari ruang salon, tahunya yang ruang rias dan sejarahnya
mengapa diberi nama ruang salon juga sampai sekarang tidak banyak yang
tahu sehingga perlu ada nama yang dapat memotivasi semuanya, dan kalau
disetujui diberi nama ruang Joko Kaiman" jelasnya
Menurutnya pemberian nama Joko Kaiman adalah untuk
memberikan penghormatan dan mengenalkan kepada masyarakat dan generasi
penerus tentang pendiri Kabupaten Banyumas serta untuk mencontoh prilaku
yang dimiliki yaitu adil dan bijaksana untuk dicontoh dan ditiru oleh
para pemimpin dan masyarakat Banyumas.
Menganggapi usulan Bupati para budayawan dan tokoh agama
diawali dari Drs. Hadi Wijaya menyatkaan dirinya setuju penggantian
nama ruang salon menjadi ruang atau sasono Joko Kaiman sebagai bentuk
penghormatan dan memotivasi masyarakat Banyumas, demikian Bambang Widodo
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bambang Dodit juga sangat
menyetujui bahkan mengusulkan jangan hanya ruang salon tetapi ada jalan
dan gedung yang dinamai Joko Kaiman, demikiann juga budayawan yang lain
seperti Titoet Edi Purwanto, Daulat Darmo Carito, Suwardi, Ir. Sunardi
dan juga Ketua Dewan Kesenian Kab. Banyumas.
Sementara dari kalangan Ulama yaitu KH Achmad Kifni dan
KH. Taefur Arofat juga tidak berkeberatan bahkan mencontohkan ada
beberpa gedung yang menggunakan nama para tokoh agama seperti gedung
ahmad Dahlan maupun Hasim Asyhari. (dicopy dari: www.banyumaskab.go.id)
Mengikuti pertemuan di Ruang Salon Kabupaten Banyumas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar