Kamis,
2 April 2015 14:32
Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul
Arif
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS- Terkait rencana pembangunan underpass jalan Jenderal
Soedirman Purwokerto, menurut pakar Ir Sunardi MT, faktor waktu jangan sampai
menjadi kendala untuk membangun dengan hasil terbaik.
Menurut dia, penggunaan bangunan
Underpass untuk jangka panjang dibanding pelaksanaan. Untuk itu dia menyarankan
agar Pemkab Banyumas mempersiapkan perencanaan yang tepat dan benar dari segi
manfaat dan sesuai peraturan yang ada.
"Saya lebih setuju dengan jalur
selatan dan agar segera dimasukkan ke RDTRK” kata Sunardi, kemarin.
Tokoh masyarakat lainnya, Suyatman
juga mengingatkan agar kondisi Underpass di Kebocoran menjadi pelajaran bagi
perencanaan underpass selanjutnya. Dia mengatakan, faktor-faktor seperti
dimensi dan ukuran serta kelengkapan jalan harus dipenuhi.
“Contoh misalnya jumlah lajur dibuat
empat lajur dengan lebar yang cukup, juga kelengkapan seperti trotoar dan kalau
perlu dibuat taman agar asri dan tidak pengap kesannya ketika memasuki
underpass," katanya.
Adapun, akademisi dari Fakultas
Teknik Perguruan Tinggi di Purwokerto, Nastain Unsoed, Chrisna Unwiku, Juanita
UMP menyoroti pertimbangan dari segi teknis seperti pertimbangan hidrologi.
Yaitu posisi ketinggian banjir maksimal sungai Banjaran dengan Underpass juga
dengan air permukaan air.
Mereka juga
mempertanyakn rencana Underpass apakah sudah masuk dalam RDTRK atau belum.
Dari hasil
pembahasa itu, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memutuskan untuk segera membuat
Dokumen Feasibilty Studi pada tahun ini. Juga dokumen DED pada 2016 dengan
lokasi Underpass di Sebelah Selatan Jalan Jenderal Soedirman.
“Dinas SDA &
BMH harus segara membuat dokumen Studi Kelayakan (2015), membuat dokumen DED
(2016), pembebasan lahan (2017), baru pada tahun 2018 pelaksanaan
konstruksi," katanya.
Sementara itu, Irawadi mengajak yang ikut urun
rembug itu menjadi bagian Tim Teknis Penyusunan Dokumen FS maupun Dokumen DED.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar